Ini tema dari kultum yang sangat memberikan pengetahuan kepada diriku, bagaimana para ulama menentukan Hisab dan Hilal Ramadhan dan Syawal dengan melihat bulan, dan bagaimana bisa terkadang terjadi perbedaan waktu seperti tahun yang lalu.
Hisab untuk melihat bulan tersebut :
1. Akan ditarik kesimpulan yang sama apabila posisi bulan 0 - 3 derajat
2. Akan ditarik kesimpulan yang berbeda apabila posisi bulan 0 - 2 derajat
Pada posisi 0 - 3 derajat ini kita dapat melihat kemunculan bulan secara mata telanjang, sedangkan posisi 0 - 2 derajat merupakan posisi samar-samar, sehingga terkadang beberapa aliran islam diindonesia telah memutuskan masuk bulan di posisi 2 derajat tersebut ada yang menunggu hingga bulan di posisi 3 derajat.
Untuk di Indonesia mulai tahun ini, setiap daerah di lihat hisab bulannya melalui mata ulama yang telah di sumpah sebelumnya, sehingga tidak menimbulkan keraguan di kalangan masyarakat.
Jadi janganlah heran lagi bila terjadi perbedaan penentuan bulan pada bulan ramadhan/syawal selanjutnya, mungkin saja posisi bulannya pada posisi 0 - 2 derajat.

Diposting oleh opexone Rabu, 23 September 2009

0 komentar

Posting Komentar

Subscribe here