Saya sangat tertarik untuk menulis masalah ini. Hal ini terkait sewaktu saya mendengarkan Kultum dari seorang ustad yang membahas mengenai Tarawih ini.
Ternyata kata Tarawih tersebut merupakan kata yang berarti kurang lebih bersantai/beristirahat. Sehingga dalam prakteknya solat sunat yang dilaksanakan cukup melelahkan dan perlu istirahat bagi yang sudah letih.
Kalimat Tarawih ini muncul pada era Khalifah, dan Khalifah Umar pun mengatakan "Tarawih ini merupakan sebaik-baiknya Bid 'ah". Sedangkan hadits maupun ayat yang mengatakan atau menceritakan mengenai tarawih ini tidak ada sama sekali.
Jadi pertanyaan pun muncul... jadi solat apa yang dilakukan setiap malam ramadhan itu?
Ceritanya kurang lebih sebagai berikut:
Rada malam ramadhan, Nabi Muhammad SAW melakukan solat sunah ramadhan (Kyamul ramadhan). Namun beliau melaksanakan solat sunah ini hanya dua kali di masjid, setelah itu beliau lakukan dirumah.
Mengapa demikian? Rasullullah khawatir, solat yang dilakukan ini nantinya dianggap oleh para sahabat sebagai solat fardhu, sehingga Rasullullah melaksanakan dirumahnya.
Namun banyak sahabat yang melakukan solat sunah ramadhan ini, bahkan lucunya di masjid-masjid ramai yang melaksanakan namun secara individu dan terpencar-pencar.
Melihat hal ini akhirnya Rasullullah memutuskan untuk menyatukan solat sunah ini (berjamaah) dan di imamin oleh sahabat Rasul bernama Ubai.
Adapun solat sunah ramadhan itu terdiri atas 4-4-3. dan dimulai dari surat Al-Baqarah. Sehingga solatnya bisa dikatakan dalam satu rekaat bisa terdiri atas puluhan ayat. Sehingga tidak asing lagi solat sunah ramadhan ini selesai mendekati waktu Imsak dan dalam 3 hari Al qur'an selesai dibacakan. Ini berlangsung terus hingga era Khalifah.
Namun efek samping dari pelaksanaan solat sunah ini adalah banyak para makmum yang berdiri tidak sempurna lagi dalam melaksanakan solatnya dan banyak kaki para makmum yang menjadi bengkak, sehingga ke khusukan dalam melaksanakan solat berkurang. Hal ini dilihat oleh Khalifah Umar, sehingga Khalifah Umar melakukan inisiatif dengan memecah rekaat solat sunah ramadhan ini menjadi 21 rekaat yang dibagai atas 2-2-2...3, dan diantara rekaat itu bagi yang kelelahan diperbolehkan untuk beristirahat. Nah, sejak itu keluarlah istilah Tarawih.
Dan bahkan ada khalifah yang membaginya menjadi 30 lebih rekaatnya, namun urutan dalam membacakan suratnya tetap sama yaitu dimulai dari surat Al-Baqarah.
Nah, sekarang kita bandingkan dengan solat sunah ramadhan yang kita lakukan sekarang... betapa banyak sekali kemudahan yang telah diberikan.

Diposting oleh opexone Sabtu, 05 September 2009

0 komentar

Posting Komentar

Subscribe here